Sunday, December 18, 2016

Menghindari Rayap Kembali Ketika Renovasi Rumah

Di era modern saat ini pembangunan rumah seringkali dilakukan pada bekas lahan yang subur akan tanahnya. Alih-alih membangun perumahan mewah, ternyata rumah-rumah tersebut justru di serang hama rayap yang menggerogoti bangunan. Hewan kecil ini  memang sangat mengganggu ketrentraman penghuni rumah. Selain membuat kayu menjadi berlubang dan rapuh, bangunan jadi hilang keindahannya.

Bangunan rumah juga akan terancam ambruk jika dibiarkan terlalu lama digerogoti. Sebaiknya lakukan renovasi rumah saat rayap baru sebagian menyerang beberapa bangunan kayu. Namun, yang perlu diwaspadai adalah ketika selesai renovasi jangan sampai rayap tersebut masuk kembali ke dalam rumah atau unit apartemen maupun berbagai jenis bangunan lainnya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar rayap tidak muncul lagi setelah di renovasi, disajikan oleh admin pengelola Blog apartemen Uttara The Icon di Yogyakarta.

Pertama yaitu melakukan pencegahan dalam bangunan dengan termite control service. Termite adalah semprotan untuk membasmi rayap pada tanah. Caranya yaitu lakukan penyemprotan tanah yang berpotensi memiliki sarang rayap. Semprotkan pada tanah di sekitar bangunan terutama yang berpotensi sebagai sarang rayap. Rayap tidak akan menembus tanah yang sudah disemprot oleh termisida, karena tidak menyukai baunya. Selain tanah, termisida juga bisa disemprotkan ke seluruh bagian pondasi bangunan, semprotkan pula pada permukaan tanah sebelum di cor serta kayu-kayu yang akan digunakan pada bangunan.

Namun, tidak semua orang menyemprotkan termisida saat pembangunan. Jika sudah terlanjur menempati rumah tanpa dilapisi termisida, penghuni rumah bisa menggunakan teknologi sentrion untuk mencegah rayap masuk ke dalam rumah. Cara kedua ini memakan waktu lebih lama daripada menggunakan termisida, meskipun demikian penggunaan teknologi sentrion lebih efektif dan ramah lingkungan.

Lalu langkah yang ketiga yaitu memperbaiki genteng yang bocor. Rayap menyukai tempat yang lembab. Ruangan yang lembab adalah salah satu tempat berkembang biak rayap apabila terdapat banyak titik ruangan yang terkena air akibat genteng yang bocor. Genteng yang bocor menyebabkan beberapa ruang tergenang air sehingga area disekitar tempat tersebut menjadi lembab. Sebaiknya segera perbaiki genteng yang bocor agar tidak menyebabkan kelembapan pada lantai rumah. Jangan lupa untuk mengecek pula pipa air karena berpotensi bocor dan menyebabkan kelembaban.

Yang keempat, pada saat pembangunan rumah, pastinya ada tunggul atau atraktor berada di sekitar rumah, segera singkirkan benda tersebut dari rumah karena tunggul pohon dan kayu  yang membusuk merupakan jalan bagi rayap. Segera buang tunggu dari tanah agar rayap tidak terlanjur muncul ke dalam rumah.

Furniture rumah memang sangat rentan terhadap serangan rayap. Ada cara lain supaya furniture tetap aman. Gunakanlah pelitur untuk memberikan efek mengkilap pada permukaan furniture. Pelitur juga berguna sebagai anti rayap. Pelitur terdiri dari zat kimia justru menjadi racun bagi rayap. Karena itu rayap biasanya menyerang furniture lama yang tidak memiliki pelindung ketimbang mebel yang baru. Pastikan untuk selalu merawat permukaan perabotan secara teratur dengan menggunakan pelitur sebagai pelindung apabila lapisan lama sudah mulai hilang.

Cara yang lebih popular adalah menggunakan nematoda. Nematoda adalah cacing kecil yang merupakan parasit alami bagi rayap. Nemotoda biasanya digunakan dengan menaruhnya di liang atau sarang rayap berada. Nemotoda mencari larva rayap dan memakannya, hal ini tentu akan mengurangi populasi serangga kecil ini.

Setelah melakukan berbagai tindakan pencegahan, jangan lupa untuk mengganti bangunan yang sudah dirusak dengan mebel yang anti rayap. Dijamin, mengganti mebel anti rayap lebih menjaga konstruksi bangunan tetap kuat dan kokoh dari sebelumnya.


http://www.pawangrayap.com/pembasmi-rayap/